Bagaimana Cara Membuat Website? Ini 5 Pilihan Berdasarkan Teknologi

bagaimana cara membuat website

Pernah bertanya-tanya bagaimana cara membuat website tapi bingung harus mulai dari mana? Tenang, anda nggak sendirian. Sekarang ada banyak cara untuk bikin website, tinggal sesuaikan saja dengan tujuan, skill, dan budget anda. Nah, biar nggak salah langkah, di bawah ini saya rangkum beberapa pilihan teknologi yang paling umum digunakan untuk membuat website—mulai dari CMS populer sampai cara manual lewat coding.

Yuk kita bahas satu per satu kelebihan dan kekurangannya!

1. WordPress (CMS Paling Populer)

Kalau anda pernah mencari tahu bagaimana cara membuat website tanpa perlu coding, WordPress pasti sering muncul. WordPress adalah CMS (Content Management System) open source yang bisa digunakan gratis. Anda tinggal pilih tema, tambahkan plugin, dan isi konten—semudah itu. Bahkan banyak penyedia hosting menyediakan installer WordPress sekali klik.

Kelebihannya, WordPress punya komunitas besar, ribuan tema & plugin, dan cocok untuk berbagai jenis website: blog, company profile, hingga toko online. Tapi kekurangannya, WordPress perlu update rutin dan bisa jadi berat kalau kebanyakan plugin. Selain itu, untuk tampilan yang benar-benar unik, kadang butuh skill teknis tambahan.

2. Blogspot (CMS Gratis dari Google)

Kalau anda pengin tahu bagaimana cara membuat website yang simpel dan 100% gratis, Blogspot (atau Blogger) bisa jadi solusi. Blogspot adalah platform blogging milik Google yang cocok untuk pemula yang cuma butuh tempat nulis tanpa ribet urusan hosting dan domain.

Kelebihannya, Blogspot super ringan, langsung terhubung dengan akun Google anda, dan nggak perlu bayar server. Tapi kekurangannya, dari segi desain sangat terbatas, dan kurang cocok untuk kebutuhan bisnis serius atau tampilan profesional. Untuk branding jangka panjang, Blogspot biasanya bukan pilihan utama.

3. Web Builder (Seperti Wix, Squarespace, dll)

Masih cari cara mudah bagaimana cara membuat website tanpa ribet coding? Anda bisa coba website builder seperti Wix, Squarespace, atau Zyro. Platform ini memungkinkan anda membuat website dengan cara drag & drop, lengkap dengan template visual yang menarik.

Kelebihannya tentu pada kemudahan dan tampilan profesional yang langsung jadi. Cocok untuk bisnis kecil atau personal branding. Tapi kekurangannya, biaya berlangganan bulanan bisa lumayan tinggi, dan anda tidak punya kontrol penuh atas hosting atau struktur kodenya. Tidak disarankan untuk proyek yang butuh fleksibilitas teknis tinggi.

4. Menggunakan Framework (Seperti Laravel, Next.js)

Kalau anda punya dasar coding atau kerja sama dengan developer, menggunakan framework seperti Laravel (PHP) atau Next.js (JavaScript) bisa jadi pilihan. Ini cocok untuk anda yang ingin tahu bagaimana cara membuat website custom dengan fitur unik yang tidak bisa didapat dari CMS biasa.

Framework memberikan kontrol penuh dan fleksibilitas, sehingga cocok untuk aplikasi kompleks atau sistem web yang dinamis. Tapi tentu saja, kekurangannya adalah dibutuhkan skill teknis yang cukup tinggi. Selain itu, proses pembuatan website bisa lebih lama dan memerlukan tim developer profesional.

5. Native HTML, CSS, JavaScript (Manual dari Nol)

Cara terakhir adalah membuat website secara manual menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Ini bisa dibilang adalah cara paling dasar bagaimana cara membuat website—tanpa CMS, tanpa builder, semua ditulis dari nol. Cocok buat anda yang belajar pemrograman dan ingin memahami struktur web secara menyeluruh.

Kelebihannya, anda punya kontrol penuh dan bisa membuat website yang sangat ringan dan efisien. Tapi kekurangannya, proses ini butuh waktu lama dan tidak praktis untuk proyek dengan deadline cepat. Selain itu, anda harus mengatur semuanya sendiri, dari tampilan hingga keamanan.

Tips Memilih Cara Membuat Website yang Paling Sesuai

Sebelum anda memutuskan akan menggunakan WordPress, framework, atau bahkan membuat website secara manual, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini. Tujuannya agar anda tidak hanya tahu bagaimana cara membuat website, tapi juga bisa memilih cara yang paling efisien dan tepat guna.

1. Tentukan Tujuan Website Anda

Apakah website ini untuk portofolio pribadi, company profile, toko online, atau sistem khusus seperti membership? Tujuan ini akan sangat mempengaruhi jenis teknologi yang perlu anda pilih. Misalnya, untuk company profile sederhana, WordPress sudah sangat cukup. Tapi untuk sistem pemesanan hotel atau platform edukasi, mungkin butuh framework custom.

2. Pertimbangkan Waktu dan Anggaran

Kalau anda ingin website jadi dalam waktu 1 minggu dan tidak punya budget besar, gunakan CMS atau website builder. Tapi jika anda punya waktu lebih dan anggaran cukup, membangun dari framework atau secara native akan memberikan fleksibilitas jangka panjang.

3. Evaluasi Kemampuan Teknis

Kalau anda bukan developer dan tidak mau pusing belajar coding, sebaiknya pilih cara yang user-friendly seperti WordPress, Blogspot, atau website builder. Namun jika anda (atau tim anda) memiliki skill pemrograman, maka menggunakan framework bisa memberikan hasil yang lebih sesuai dengan kebutuhan unik anda.

4. Pertimbangkan Skalabilitas

Apakah website anda hanya digunakan beberapa bulan? Atau akan terus berkembang selama bertahun-tahun? Jika anda ingin menambahkan banyak fitur di masa depan, sebaiknya pilih solusi yang skalabel seperti WordPress dengan plugin, atau framework dengan struktur yang bisa terus dikembangkan.

5. Cek Dukungan & Komunitas

Semakin besar komunitas dan dukungan dari teknologi yang anda pilih, semakin mudah nanti saat anda mengalami kendala. WordPress dan juga Laravel, misalnya, memiliki komunitas besar, dokumentasi lengkap, dan forum bantuan aktif.

Pilih yang Sesuai Kebutuhan

bagaimana cara membuat website

Jadi, bagaimana cara membuat website yang paling pas untuk anda? Jawabannya tergantung dari tiga hal: tujuan website, kemampuan teknis, dan anggaran. Kalau anda butuh cepat dan praktis, CMS seperti WordPress bisa jadi pilihan. Tapi kalau anda ingin kontrol penuh dan hasil custom, framework atau native bisa dipertimbangkan.

Ingat, website bukan cuma soal tampilannya, tapi juga soal fungsionalitas, kemudahan update, dan skalabilitas. Jadi sebelum mulai, pastikan anda sudah tahu arah dan kebutuhan anda. Selamat mencoba!

Mau Punya Website Terima Beres? Chat Kami